1.1.Latar
Belakang
Guru adalah pendidik yang sangat
berperan dalam rangka pemberian nilai atau penentuan hasil belajar siswa. Dalam
hal ini, seorang guru dituntut untuk mampu mengevalusi hasil belajar anak
didiknya secara profesional. Dalam dunia pendidikan, evaluasi berarti
mengumpulkan informasi (berupa angka, deskripsi verbal) untuk kemudian
dianalisis dan interpretasi informasi sebagai dasar untuk membuat keputusan.
Evaluasi pendidikan itu sendiri
mempunyai dasar-dasar yang sudah menjadi standar penilaian pendidikan. Hal ini
juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2007. Sehingga untuk dapat melaksanakan proses evaluasi dengan baik dan benar,
seorang pendidik / guru sebaiknya paham dengan hal-hal yang berkenaan dengan Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan.
Dengan melihat kondisi tersebut,
dalam makalah ini penulis akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan
Evaluasi Pendidikan antara lain tujuan, fungsi, serta prinsip-prinsip evaluasi
pendidikan.
1.2.Rumusan
Masalah
a. Apakah
Pengertian dari Evaluasi Pendidikan?
b. Apa
Tujuan Evaluasi Pendidikan?
c. Apa
Fungsi dari Evaluasi Pendidikan?
d. Apa
saja prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan?
1.3.Tujuan
a. Memahami
pengertian evaluasi pendidikan
b. Mengetahui
tujuan Evaluasi Pendidikan
c. Untuk
memahami fungsi Evaluasi Pendidikan
d. Mampu
menjelaskan prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan
2.
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi merupakan kegiatan
pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk
menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah
perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Evaluasi pendidikan adalah suatu
proses pembuatan pertimbangan tentang jasa, nilai, atau manfaat program, hasil
dan proses. Evaluasi biasanya dilakukan untuk kepentingan pengambilan
keputusan, misalnya tentang akan digunakan atau tidaknya sesuatu sistem,
strategi atau metode. Penelitian evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data
secara sistematis guna membantu para pengambil keputusan. Para peneliti
evaluasi yakin bahwa hasil kerjanya akan bermanfaat bagi para pengambil
keputusan dalam mengambil keputusan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
apabila tidak ada penelitian yang dilakukan.
2.2.Tujuan
Evaluasi Pendidikan
Sebagai suatu pembelajaran,
pembelajaran diselenggarakan untuk mencapai sejumlah tujuan pembelajaran yang
telah diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan telaah mendalam terhadap
kebutuhan yang perlu dipenuhi. Tujuan-tujuan pembelajaran diupayakan
pencapaiannya melalui serangkaian kegiatan pembelajaran yang dirancang secara
matang dan seksama dan dilaksanakan secara sungguh-sungguh agar tujuan-tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan.
Nana Syaodih
Sukamadinata(2005) mengemukakan bahwa tujuan evaluasi adalah untuk
menyempurnakan program, kelayakan program, program dilanjutkan atau dihentikan,
diubah atau diganti. Adapun tujuan – tujuan evaluasi pendidikan yang lain dapat
diungkapkan sebagai berikut :
a.
Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil
belajar para peserta didik dalam bentuk angka-angka yang dicantumkan sebagai
laporan kepada orang tua wali murid.
b.
Hasil evaluasi dijadikan sebagai acuan
pertimbangan untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para siswa.
c.
Untuk menempatkan peserta didik ke dalam
situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat,
dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
d.
Untuk mengenal latar belakang peserta
didik(psikologi, fisik, dan lingkungan), yang berguna baik dalam
mengidentifikasi sebab-sebab kesulitan belajar para peserta didik sehingga
dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan pendidikan guna mengatasi kesulitan
yang mereka hadapi.
e.
Sebagai umpan balik bagi guru yang dapat
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program pembelajaran
bagi para peserta didik.
Sedangkan menurut Suharsimi
Arikunto dan Cepi Safruddin (2004) menyatakan bahwa ada dua macam tujuan
evaluasi yaitu tujuan khusus dan tujuan umum. Tujuan umum diarahkan pada
program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus diarahkan pada
masing-masing komponen. Kegiatan evaluasi program tidak hanya ingin melanjutkan
program, tetapi juga menghentikan program disamping meningkatkan
prosedur-prosedur pelaksanaannya, mengalokasikan sumber-sumber kelemahan,
tetapi juga menentukan strategi serta teknik-teknik tertentu untuk memperbaiki
program di masa yang akan datang.
2.3.Fungsi
Evaluasi Pendidikan
a.
Evaluasi Input
Evaluasi
Input terdiri dari :
1. Evaluasi
Penempatan
Sering juga disebut Placement
adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan, minat, dan bakat
siswa sehingga dapat diputuskan dimana tempat yang cocok bagi siswa tersebut.
Evaluasi ini dilaksanakan dengan tujuan agar setiap peserta didik yang
mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas atau pada jenis dan/atau jenjang
pendidikan tertentu dapat melakukan kegiatan pembelajaran secara efektif karena
sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.
2. Evaluasi
Kesiapan
Evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui kesiapan siswa untuk menerima materi yang diberikan, untuk
mengetahui apakah siswa telah menguasai materi prasyarat. Contoh evalusi
kesiapan anak masuk SD.
3. Seleksi
Evaluasi yang dilakukan karena adanya daya tampung contoh evaluasi masuk PT.
Evaluasi yang dilakukan karena adanya daya tampung contoh evaluasi masuk PT.
b.
Evaluasi Proses
Terdiri
dari 4 fungsi :
1. Evaluasi
Kualitatif
Evaluasi terhadap proses
pembelajaran tentang interaksi yang terjadi dalam kelas.
2. Evaluasi
Kuantitatif
Evaluasi terhadap proses pembelajaran, misalnya efektivitas pembelajaran, jumlah
kehadiran guru dan siswa.
3. Evaluasi
Formatif
Evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui penguasaan materi selama proses pembelajaran sedang berlangsung.
Evalusi bertujuan untuk mendapatkan umpan balik bagi usaha perbaikan kualitas
pembelajaran dalam konteks kelas.
4. Evaluasi
Diagnostik
Evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui tentang kesulitan belajar yang dialami oleh siswa. Bertujuan untuk
mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami peserta didik, menentukan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan berlajar, dan menetapkan
cara mengatasi kesulitan berlajar tersebut.
c.
Evaluasi Produk/Hasil
Sering
juga dikenal sebagai evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir keseluruhan proses pembelajaran. Evaluasi ini mencakup
ujian akhir semester maupun ujian nasional. Hasil dari evaluasi sumatif ini
menggambarkan keberhasilan atau point dari suatu proses pembelajaran yang sudah
berlangsung. Hasil dari evaluasi sumatif ini dapat juga dijadikan landasan
dalam membuat suatu kebijakan.
d.
Evaluasi dampak
Evaluasi
ini dimaksudkan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu
program/proses pendidikan. Dampak ini bisa diukur berdasarkan kriteria
keberhasilan sebagai indikator ketercapaian tujuan program pembelajaran.
2.4.Prinsip-Prinsip
Evaluasi Pendidikan
Evaluasi tidak boleh
dipandang sebagai kumpulan teknik-teknik saja tetapi lebih merupakan sebuah
proses yang berdasar pada prinsip-prinsip. Dalam hal ini depdiknas
mengkategorikan prinsip-prinsip umum evaluasi yang harus diperhatikan yaitu :
a.
Menetukan dan menjelaskan apa yang harus
dinilai selalu mendapat prioritas dalam proses evaluasi.
b.
Efektifitas evaluasi bergantung pada telitinya
deskripsi tentang apa yang akan dievaluasi salah satu faktor yang
menerbelakangkan pengembangan pengukuran perilaku manusia adalah terpusatnya
konsentrasi kepada teknik dan bukan pada proses.
c.
Teknik evaluasi harus dipilih sesuai dengan
tujuan yang akan dilayaninya dan harus dipertimbangkan apakah teknik evalusi
merupakan metode yang paling efektif untuk menetukan apa yang ingin diketahui
oleh siswa.
d.
Evaluasi yang komprehensif menuntut berbagai
teknik evaluasi.
Secara umum suatu proses
evaluasi dalam pendidikan dapat dikatakan terlaksana secara baik apabila
menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berprinsip
keseluruhan yaitu dilaksanakan secara keseluruhan yang berarti menyeluruh
kesemua bagian. Sehingga evaluasi dapat mencakup berbagai aspek yang dapat
menggambarkan perkembangan hasil pembelajaran peserta didik.
2. Dilaksanakan
secara berkesinambungan atau kontinuitas yaitu sebagai suatu evaluasi yang
dilakukan secara sambung menyambung dan dilakukan dari waktu ke waktu. Sehingga
dengan berkelanjutan dapat dijadikan sebagai langkah untuk menentukan langkah –
langkah atau kebijakan-kebijakan yang perlu diambil agar tujuan pendidikan
dapat dicapai secara baik.
3. Prinsip
Obyektivitas yaitu terlepas dari faktor-faktor yang bersifat subyektif sehingga
evaluasi dapat menghasilkan evaluasi yang murni.
4. Sahih,
yaitu kegiatan evaluasi yang berkaitan erat dengan proses pengukuran dan
penilaian dapat melaksanakan pengukuran dan penilaian sesuai dengan apa yang
seharusnya diukur dan dinilai.
5. Adil,
yaitu prinsip dimana tidak boleh ada yang diuntungkan dan dirugikan dengan cara
yang subyektif.
6. Terbuka
atau transparan yaitu evaluasi dilaksanakan dengan langkah yang nyata sesuai
peraturan yang sudah ditentukan.
7. Sistematis,
evaluasi harus dilakukan dengan mekanisme peraturan yang sudah ditetapkan.
8. Beracuan
pada kriteria
9. Akuntabel,
dan
10. Terpadu.
Kesadaran atas keterbatasan
alat evaluasi memungkinkan dapat memanfaatkan media lebih efektif, dan
kesalahan-kesalahan dalam teknik evaluasi dapat dihilangkan dengan cara
hati-hati dan beracuan pada prinsip evaluasi pendidikan.
3.
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam
dunia pendidikan pada umumnya dan bidang pengajaran pada khususnya, penilaian
sendiri merupakan suatu upaya untuk memeriksa sejauh mana siswa telah mengalami
kemajuan belajar atau telah mencapai tujuan belajar dan pembelajaran. evaluasi
dapat diidentifikasikan sebagai proses yang sistematis dalam menentukan sejauh
mana tujuan instruksional dicapai oleh peserta didik dalam penyelenggaraan
pembelajaran serta sebagai dasar untuk pembuatan berbagai keputusan.
Serangkaian
evaluasi dilaksanakan untuk mencapai tujuan – tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan dan ditetapkan. Fungsi yang diterapkan dalam evaluasi dapat
menghasilkan suatu informasi yang berupa bahan ajar, metode dan teknik dalam pembelajaran, penyusunan dan
penyelenggaraan tes, serta pengambilan keputusan perbaikan. Informasi yang
diperoleh tersebut dikaji dan
disesuaikan dengan prinsip – prinsip evaluasi pendidikan sebagai dasar untuk
menentukan sasaran yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.
3.2.
Saran
Sebaiknya
setiap pendidik/guru memperhatikan Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan dalam proses
evaluasi belajar siswa. Jangan pernah menganggap remeh mengenai tujuan, fungsi,
serta prinsip-prinsip evaluasi pendidikan.
4.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharmi. 2009.Dasar –dasar Evaluasi
Pendidikan.Jakarta : Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 1996. Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Raja
Grafindo.
Grup-bengkulu.2010.Evaluasi Pendidikan, (Online), (http://cybercounselingstain.bigforumpro.com/f23-evaluasi-pendidikan),
diakses 30 Januari 2012.
Nana.2010.Fungsi dan Prinsip Evaluasi Pendidikan , (Online),
(http://catatannana.blogspot.com/2010/10/fungsi-dan-prinsip-evaluasi-pendidikan.html),
diakses 30 Januari 2012.
Pgsdpunya.2011.Evaluasi Pendidikan, (Online), (http://pgsdpunya.wordpress.com/2011/04/08/prinsip-dasar-tujuan-fungsi-teknik-prosedur-evaluasi-pendidikan/),
diakses 30 Januari 2012.
Wiwin.
2011. Evaluasi Mutu Hasil Belajar Prinsip
dan Alat Evaluasi. Yogjayarta : Online http://blog.umy.ac.id/wiwinsundari/2011/11/17/evaluasi-mutu-hasil-belajar-prinsip-dan-alat-evaluasi/ diakses
pada 30 Januari 2012 pukul 18.02
Sidik,
Khoirul. 2011. Kegunaan Evaluasi
Pendidikan. Jambi : Online http://khoirulsidikesz.blogspot.com/2011/07/makalah-fungsl-tujuan-dan-kegunaan.html diakses
pada 30 februari 2012 pukul 18.20
Syafir.
2011. Evaluasi dan Prestasi Belajar.
Online http://www.syafir.com/2011/11/30/evaluasi-dan-prestasi-belajar Diakses
pada 30 februari 2012 pukul 18.45
author terimakasih infonya^^
BalasHapussalam kenal.. aq jg dari UM